Kelebihan dan Kekurangan Aki Kering dan Aki Basah
Aki adalah salah satu komponen penting pada mobil. Tanpanya,
tidak akan ada suplai tenaga listrik yang bisa menyalakan berbagai fitur yang
ada.
Di pasaran, terdapat dua macam aki, Aki Kering dan basah. Untuk
menentukan mana aki yang paling pas untuk kendaraan Anda, maka yang wajib
diketahui adalah kekurangan dan kelebihannya masing-masing.
Sebelumnya, harus diketahui dulu bahwa semua jenis aki
menggunakan elektroda atau yang juga disebut air aki. Tapi, pada aki kering
cairan ini lebih padat berbentuk gel.
Aki Basah dapat dikenali dengan mudah karena memiliki tutup
di bagian atas, yang berguna untuk memasukkan air aki. Body-nya juga lebih
transparan dengan tujuan mempermudah melihat ketinggian air.
Dibanding aki kering, aki basah lebih murah. Meskipun
begitu, aki jenis ini harus lebih sering dicek karena air lebih mudah menguap.
Apalagi, letaknya berada di ruang mesin yang hampir selalu bersuhu tinggi.
Sementara itu, kelebihan aki kering adalah tidak perlu
sering-sering dicek, karena penguapan lebih jarang terjadi. Gel memang dapat
berkurang, tapi itu perlu waktu sekira 1 sampai 1,5 tahun.
Dengan demikian, aki ini cocok bagi mereka yang tidak mau
repot mengecek aki. Tapi kelemahannya, aki jenis ini lebih mahal dibanding yang
basah.
Dari segi keawetan, menurut laman Astraworld, keduanya
memiliki usia pakai yang tidak jauh berbeda, tergantung pada intensitas
pemakaian dan perawatan. Rata-rata masa pakai aki mobil adalah 1,5 hingga 2
tahun.